TENTANG MENGAJAR ANAK-ANAK, MAHASISWA KKN dan MENGAPA LBB
KKN-T POSDAYA yang kami jalani adalah KKN Kerja Non-Reguler yang berarti 100% peserta mahasiswanya adalah pekerja. Maka mengingat kondisi mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas berbeda-yang diantaranya memiliki latar belakang anak rantau, anak kos, ibu hamil, ibu menyusui, guru dan karyawan-sudah pasti bakal akan ada negoisasi, kompromi dan adaptasi pada pelaksanaan KKN ini, yang tentu saja berbeda dengan KKN Reguler yang pesertanya adalah pure murni mahasiswa. Tapi ini bukanlah menjadi masalah, karena sesuai dengan salah satu prinsip KKN sendiri yaitu interdisipliner. Dengan perbedaan latar belakang dan disiplin ilmu, dalam operasionalnya mahasiswa diharapkan mengembangkan mekanisme pola pikir dan pola kerja interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi KKN sehingga mahasiswa mampu mengaktualisasikan diri secara profesional dan proporsional.
Berbicara tentang program Pendidikan Luar Sekolah
(PLS) dimana program K1-nya adalah Pendirian dan Kaderisasi LBB maka sudah
pasti banyak bergaul dengan anak-anak. Sedang sebagian besar
hampir 80% mahasiswa dalam kelompok ini adalah perempuan dan memiliki latar
belakang guru atau pengajar baik dari Fakultas Pendidikan Keguruan atau
berprofesi sebagai guru. Tentunya ini sangat bagus dan bermanfaat bagi
kelancaran program. Pengalaman mengajar anak-anak juga tentu tak asing bagi
sebagian besar dari kami. Tapi ini akan menjadi pengalaman baru untuk peserta
mahasiswa KKN lain di kelompok 16 yakni 2 orang mahasiwa laki-laki yang hampir
tak memiliki pengalaman berinteraksi mengajari anak-anak secara formal. Dua
mahasiswa itu adalah Abdul Rofik dan Moch. Muhson. Rofik sendiri mengaku lebih
mudah menghadapi orang dewasa daripada anak-anak. Sedang Muhson berujar akan
ada sedikit awal-awal perasaan canggung tapi lama-lama ia akhirnya akan
terbiasa. Maka KKN ini jelas menjadi pengalaman tersendiri dan tak terlupakan
bagi para mahasiswa khususnya bagi dua mahasiswa tersebut.
Selain pengalaman mengajar anak-anak, KKN ini jelas
juga akan memberikan pengalaman bagaimana berorganisasi dan teamwork; mengaplikasikan ilmu
perkuliahan; dan cara bergaul dan membawa diri dengan masyarakat sekitar.
Karena pada
dasarnya kegiatan KKN adalah salah satunya diarahkan untuk mencapai pengembangan
kepribadian mahasiswa (personality
development). Diantaranya:
a. Memperdalam pengertian, penghayatan dan
pengalaman mahasiswa
b. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di
masyarakat secara pragmatis ilmiah
c. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian
sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat
d. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan problem solver
e. Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa
sebagai kader pembangunan
Mengenai
mengapa fokus utama program K1 bidang Pendidikan Luar Sekolah adalah Pendirian
dan Kaderisasi LBB, hal ini dikarenakan sesuai prinsip KKN yaitu
Realistis-Pragmatis. Program-program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya
bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan, dapat dilaksanakan
sesuai dengan daya dukung sumber daya yang tersedia di lapangan dan memberikan
manfaat bagi masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dan
setelah melakukan survey dan pengumpulan informasi pada desa setempat, maka
kami berpendapat program yang paling tepat untuk bidang Pendidikan Luar Sekolah
di Desa Wunut adalah Pendirian dan Kaderisasi LBB. Mengapa LBB? Dari informasi
dan riset yang didapatkan, meski banyak LBB didirikan di desa tersebut, tapi
sifatnya individual dan rumahan. Belum ada LBB independen yang bersifat
organisasi. Sehingga sangat bermanfaat bila didirikan LBB secara organisasi
independen dimana kepengurusan, kepemilikan dan pengelolaan diatur oleh warga
desa terutama pemuda-pemudinya.
Kegiatan LBB digelar di malam hari mengingat beberapa alasan diantaranya selain karena ruangan LBB yang digunakan (Lantai 2 TK Diniyah Al Hikmah/ PAUD MAWADDAH) kosong pada malam hari juga karena background pekerja para mahasiswanya yang kebanyakan bekerja pada jam pagi sampai siang harinya.
Kegiatan LBB digelar di malam hari mengingat beberapa alasan diantaranya selain karena ruangan LBB yang digunakan (Lantai 2 TK Diniyah Al Hikmah/ PAUD MAWADDAH) kosong pada malam hari juga karena background pekerja para mahasiswanya yang kebanyakan bekerja pada jam pagi sampai siang harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar