Sabtu, 12 Juli 2014
Setelah melaksanakan
survey, penjajakan dan pendekatan terhadap potensi masyarakat desa setempat,
untuk memulai pelaksanaan KKN kami mengadakan acara pembukaan sebagai pengenalan
dan pemaparan program kerja kepada warga desa wunut. Pembukaan KKN ini
sekaligus lokakarya mini dimana acara digelar di balai desa Wunut dengan
mengundang perangkat desa dan perwakilan warga terkait. Dalam acara ini kami selaku
kelompok 16 juga berkoordinasi dan bekerja sama dengan kelompok 44 yang juga
mengambil lokasi KKN yang sama yakni di desa wunut.
Untuk memulai
persiapan seluruh anggota kelompok datang ke balai desa pada pukul 16.30
sekaligus sambil menunggu waktu berbuka puasa diantaranya kami melakukan persiapan penanganan konsumsi,
pemasangan banner POSDAYA, penataan meja dan kursi dan persiapan sound system.
Acara pembukaan
KKN direncanakan dibuka pada pukul 19.30 mempertimbangkan waktu setelah shalat
tarawih. Para undangan yang hadir diantaranya Dosen Pembimbing Lapangan, bapak Lurah atau Kepala Desa, bapak Sekretaris
Desa, pengurus RT RW, pengurus Ta’mir Masjid, pemuda Karang Taruna, ibu-ibu Muslimat,
pengurus TK Diniyah dan pengurus Fatayat
NU serta beberapa perwakilan warga.
Acara dibuka dengan sambutan dari bapak kepala desa
yang kemudian berturut-turut diikuti oleh sambutan dan pemaparan program dari
Kordes kelompok 16, Kordes kelompok 44 dan dosen DPL. Kemudian dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab dan dialog tentang program kerja yang telah disampaikan
masing-masing Kordes
Pada sesi ini
acara berlangsung menarik dan hidup karena pertanyaan dan terutama saran dari masyarakat
Desa Wunut datang silih berganti mengenai program-program kerja yang kami
paparkan.
Berikut beberapa saran,
pertanyaan dan jawaban dari acara tersebut yang kami rangkum berkaitan dengan
program kerja kami terutama tentang pendirian dan kaderisasi LBB di desa Wunut.
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara menarik anggota
penerus Bimbel jika para mahasiswa dan mahasiswi sudah tidak lagi KKN di tempat
ini?
2. Apakah program KKN ini atas
inisiatif para mahasiswa dan mahasiswi atau sudah ditentukan dari pihak kampus?
3. Saran: di daerah sini kan
banyak Diniah kenapa hanya satu diniah saja yang dijadikan lokasi KKN apa tidak
berpindah secara bergantian ke diniah yang lain juga
4. Saran: untuk Bimbel kenapa
tidak memanfaatkan ruang kosong di tempat Diniah saja daripada di Balai Desa
5. Saran: untuk memanfaatkan
ruangan di lantai atas tersebut maka ada baiknya kalau para mahasiwa dan
mahasiswa izin terlebih dahulu dengan pihak yang terkait
Jawaban:
1. Untuk masalah tersebut mulai
dari awal perencanaan KKN program yang dilaksanakan dijalankan dengan
mengikutsertakan Kader, selain itu dalam pelaksanaannya kader tersebut diberdayakan dengan
diikutsertakan dalam pelatihan - pelatihan yang berhubungan dan menambah
pengetahuan mengenai Bimbingan Belajar.
2. Untuk Keseluruhan program yang
dilaksanakan KKN 2014 ini program sudah ditentukan oleh pihak Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo yaitu Pendidikan Luar Sekolah, Kesehatan, Lingkungan, dan
Ekonomi.
3. Saran tersebut sangat baik,
dan memang rencananya untuk sosialisasi akan dilaksanakan disemua Madin hanya
saja dengan waktu yang terbatas yaitu Puasa dan Menjelang Hari Raya maka kami
maksimalkan di satu tempat Madin terlebih dahulu untuk seterusnya kita
laksanakan setelah hari raya.
4. Untuk ruangan BIMBEL memang
kita rencanakan untuk dilaksanakan diruangan tersebut hanya saja untuk perijinan
kita masih dalam proses ke Kepala TPQ yaitu Bpk. Isman.
5. Untuk alur perizinan kita sudah laksanakan sesuai alur
yaitu ke Kepala TPQ Bpk. Isman Acara pembukaan KKN dan Lokakarya Mini ini pun diakhiri dengan doa bersama dipimpin oleh salah satu pemuka agama Desa Wunut, yaitu Pak Isman yang juga ketua pengurus Madin Al Hikmah yang memberi izin ruangan sekolahnya untuk kami gunakan sebagai tempat LBB.
Setelah selesai acara, karena masih banyaknya kardus kue dan makanan, kami pun berinisiatif membagikan sisanya ke rumah-rumah penduduk sekitar balai desa.