Saat Materi
pembekalan KKN minggu ke dua oleh Pak Hamzah di aula lantai 3 Umsida beliau
bertanya kepada kami kira-kira begini, “Kenapa
di KKN ini kalian memilih bidang pendidikan?”; Sejenak kami terdiam merenung.
Lalu diantara audience muncul jawaban
yang diamini kemudian oleh Pak Hamzah. Kenapa pendidikan? Karena pendidikan
adalah bidang yang paling berkaitan dengan jurusan apapun untuk kita
mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah. Itu jugalah sebagian
besar alasan kami memilih program bidang pendidikan luar sekolah.
Tapi
berbicara tentang pendidikan luar sekolah, apa sebenarnya pendidikan luar
sekolah itu? Jika mengambil definisi menurut Marzuki (2010: 93) pada bukunya Pendidikan
Nonformal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi, bahwa:
“Pendidikan luar sekolah adalah semua pendidikan baik sengaja atau tidak,
dirancang atau tidak, diorganisasikan atau tidak, yang berlangsung di luar
sekolah dan universitas.” Salah satu kelemahan pendidikan luar sekolah adalah
belum adanya keseragaman dalam pelabelan pendidikan luar sekolah, sehingga
banyak orang yang sebenarnya sudah mengenal pendidikan luar sekolah tetapi
bukan dengan nama pendidikan luar sekolah.
Pendidikan
luar sekolah singkatnya adalah pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan
warga belajar agar mempunyai jenis keterampilan dan atau pengetahuan serta pengalaman
yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal (persekolahan).
Pendidikan Luar
Sekolah memiliki 3 karakteristik, diantaranya:
- Pendidikan Luar Sekolah sebagai Subtitute dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dapat menggantikan pendidikan jalur sekolah yang karena beberapa hal masyarakat tidak dapat mengikuti pendidikan di jalur persekolahan (formal). Contohnya: Kejar Paket A, B dan C
- Pendidikan Luar Sekolah sebagai Supplement pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk menambah pengetahuan, keterampilan yang kurang didapatkan dari pendidikan sekolah. Contohnya: private, les, training
- Pendidikan Luar Sekolah sebagai Complement dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang kurang atau tidak dapat diperoleh di dalam pendidikan sekolah. Contohnya: Kursus, try out, pelatihan dll
Dalam kaitannya
dengan Program KKN-T Posdaya Umsida bidang Pendidikan Luar Sekolah terutama
kelompok 16, maka jelas karakteristik Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang kami
gunakan adalah Pendidikan Luar Sekolah sebagai suplemen pendidikan sekolah
berupa Lembaga Bimbingan Belajar.
Maka fokus
utama program K1 kami adalah pendirian dan kaderisasi LBB karena dari survey
dan pengumpulan informasi sebelumnya, desa Wunut belum memiliki Lembaga
Bimbingan Belajar resmi secara organisasi milik warga, hanya memiliki banyak
LBB yang didirikan perseorangan di rumah. Rencana fokus utama adalah mendirikan
LBB dimana kaderisasinya berasal dari pemuda desa wunut sendiri yakni dari
kalangan Karang Taruna dan PKNU. Alhamdulillah, pada survey dan pengumpulan
informasi, kelompok menerima masukan dan pertimbangan dari warga yakni Bapak
Isman selaku pengurus TK Al Hikmah/PAUD MAWADDAH untuk menggunakan ruangan
lantai 2 gedung yang selama ini jarang digunakan untuk sebagai lokasi
pengajaran LBB ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar